Jumat, 31 Agustus 2012
Senin, 13 Agustus 2012
Sejarah Khotmil Qur’an
Udin posting, 14 Agustus 2012
Sejarah Khotmil Qur’an
Allah menurunkan Al-Qur’an kealam dunia ini dengan maksud
dan tujuan yang mulia , sebagai peeetunjuk dan pedoman bagi kehidupan manusia.
Petunjuk Al-Qur’an mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik kehidupan duniawi
maupun ukhrawi. Untuk mencapai kebahagiaan tersebut kepada setiap pribadi
muslim dituntut mempelajari, mengamalkan ajaran Al-Qur’an secara konsekuen
dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Qur’an bukanlah sekedar untuk disimpan di tempat
tertentu, tetapi adalah untuk dibaca, dipelajari, direnungkan segala isi dan
kandungannya, serta diperaktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam surat
Al-Isra’ ayat 9 di sebutkan :
إن هذا اقرءان يهدي للتى هي أقوم ويبشر المؤمنين الذين يعملون
الصلحت أن لهم أجرا كبيرا (٩)
Artinya :
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar kepada orang-orang mu’min yang
mengerjakan amal-amalshalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”.
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah
SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk disampaikan kepada umat manusia.seperti
yang dikemukakan di atas, bahwa membaca Al-Qur’an merupakan suatu ibadah yang
akan mendapatkan ganjaran / pahala dari Allah SWT. Pada hari qiyamat nanti. Hal
ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW. Yang menyatakan :
من قرأ حرفا من كتاب الله تعالى فله حسنة وحسنة بعشر
أمثالها.لااقول الم حرف ولكن عالف حرف ولام حرف وميم حرف.
Artinya :
“Barang siapa membaca satu huruf Kitab Allah (Al-Qur’an),
maka ia mendapat satu kebaikan. Dan setiap satu kebaikan mendapat sepuluh yang
semisalnya. Tidaklah aku katakana bahwa alif lam mim satu huruf, tetapi alif
sqatu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf”.
Firman Allah :
إنه لقرأن كريم (الواقعة : ۷۷)
Artinya :
“Sesunggunya Al-Qur’an adalah bacaan yang sangat mulia” (Qs.
Al-Waqi’ah :77)
Apabila kita membaca firman Allah yang beerhubungan dengan
keutamaan Al-Qur’an, beliau selalu menganjurkan umatnya agar memperbanyak
membaca Al-Qur’an, baik dikala senang maupun susah. Dengan demikiaqn akan
terciptalah ketenangan dalam hati, sebagi obat dan rahmat bagi umat yang
beriman kepada-Nya.
Yang beriman bathinnya akan terobati dengan pengajaran yang
terdapat dalam Al-Qur’an.
Firman Allah :
ياايهاالناس قد جاء تكم مو ظة من ربكم وسفاء لمافى الصدوروهدي
ورحمة للمؤمنين
Artinya :
“Hai manusia sesungguhnya telah datang kepada pelajaran dari
tuhan mud an obat bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan pentunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus : 57)
Dapat dipastikan bahwa Al-Qur’an yang paling banyak
dibacaumat manusia disbanding lainnya, hal ini menunjukkan suatu bukti
keistimewaan Al-Quran. Dapat disaksikan bahwa Al-Qur’an selalu dibaca, baik di
rumah-rumah, mushollah, maasjid, maupun ditempat lainnya, baik perorangan
maupun berkelompok atau lebih umum di sebut khotmul qur’an.
Waktu dulu orang sangat percaya pada hari nahas, yaitu Rabu
ajhir di bulan safar. Kepercayaan merreka bahwa hari itu turun bala, bencana
dan mala petaka ke kampung-kampung dan kota-kota, sebab itu sebagian mereka
pergi ke luar kampong atau ke kampung-kampung berkelah namanya. Supaya
terhindar dari bala dan mala petaka dan ada tangkalnya dengan kepercayaan yang
salah, seperti maminta dan menjamuke tempat sakti-sakti, atau berkaul ke
kuburan-kuburan keramat. Dalam tradiisi Jawa ada istilah peringatan ketujuh
hari atau peringatan kematian (haul), atau biasa juga kalau ibu-ibu hamil
pertama biassanya diadakan tingkeban, biasanya peringatan semacam itu diadakan
upacara. Disinilah para ulama temp dulu membelikkan kepercayaan yang salah.
Langganan:
Postingan (Atom)